Bagi temen-temen yang belum bekerja, kali ini saya akan bagikan tips cepat kerja yang insya alloh anda akan diberi kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan. bagaimanakah caranya. Caranya adalah dengan Berdoa, ya berdoalah. karena berdoalah adalah anak panah yang melesat mengenai sasarannya. sebagai inspirasi berikut ini saya bagikan sebuah kisah nyata dari teman saya tentang
= Malam Yang Lebih Hebat Dari Malam Seribu Bulan =
Belum
lama ini saya diundang untuk mengisi ceramah di salah satu masjid di
Banjarmasin. Saya sungguh merasa tak pantas sebenarnya untuk berkisah di atas
mimbar sementara dosa diri masihlah banyak. Saya pun tidak sesempurna yang
sahabat semua bayangkan. Hanya karena Allah masih menutup segala aib saya
sajalah, maka yang baik tetap nampak baik. Namun, karena permintaan ini tak
sanggup untuk saya tolak karena keinginan kuat mereka untuk belajar, maka saya
pun berangkat.
Sesampainya
di sana, saya pun mengurungkan niat untuk mengajar. Saya menyadari kekurangan
ilmu diri dan kurang matangnya hidup ini. Sehingga saya pun memutuskan untuk
sekedar berkisah tentang kekuatan sholat sunnah saja.
Begitu
amanah selesai saya tunaikan, ada seorang bapak dari salah satu jamaah yang
mendekat dan memperkenalkan dirinya. Dari obrolan kami, saya jadi tahu bahwa si
bapak tadi adalah seorang yang bangkrut. Paling tidak sebelum 2 tahun yang
lalu. Saking bangkrutnya, selama 14 tahun terakhir, beliau tidak mampu
menafkahi istrinya. Padahal dulunya, beliau adalah salah satu pemimpin tinggi
perusahaan daerah di Banjarmasin sana.
Singkat
cerita, pada usaha-usaha terakhirnya untuk bangkit kembali, beliau pun
melakukan “Positioning” kepada Allah sebagai pelengkap ikhtiarnya. Oiya,
sebelum lupa, pada saat beliau bercerita ke saya, beliau ini berprofesi sebagai
penjual nasi bungkus.
Lalu
apa yang membuat saya berkeinginan untuk menceritakannya? Adalah kisah beliau
membangun pipa rejekinya lah yang membuat saya terpukau. Dari sejak hari
pertama beliau membuka warungnya, dipasanglah sebuah spanduk MMT bertuliskan,
“Target Sedekah 100 Juta”.
Waduh…!!
gak salah nih bapak. Bukannya lagi bangkrut? Bukannya Cuma jualan nasi bungkus?
Ngapain nyusahin diri dengan membuat target besar di suatu amalan yang sunnah,
yang kalau nggak dilakukan pun juga tidak berdosa.
Saudara
boleh bingung, tapi inilah cara beliau mengambil posisi di mata Allah. Beliau
langsung pede nyuri perhatiannya Allah dengan niat besar. Memang begitulah,
barangsiapa yang menyempurnakan niatnya, maka Allah pun akan menyempurnakan
pertolonganNya. Dan benarlah, dalam 2 tahun terakhir, hanya dari berjualan nasi
bungkus saja, beliau kembali berjaya dan telah mampu bersedekah ratusan juta
sesuai dengan tulisan di spanduknya. Dan saat beliau berkisah, sekarang telah
ditingkatkan target sedekahnya menjadi 1 Milyar.
Kita
malu, harus malu. Kita yang sok keren ini paling yang ditargetkan Milyaran baru
cuma bisnisnya, baru cuma omsetnya. Lha ini??? penjual nasi bungkus pake tenda
doang saja berani menargetkan sedekah 1 milyar. Kurang malu apa kita harusnya.
Maka
saya pun tahu, kenapa saya diperjalankan oleh Allah ke kota Banjarmasin.
Rupanya Allah meminta saya untuk mengambil hikmah ini untuk Anda.
Luqman
al-Hakim berwasiat kepada puteranya: “Wahai anakku! pelajarilah hikmah dan
berbanggalah dengannya, karena hikmah menunjukkan seseorang kepada agama,
memuliakan seorang hamba atas orang merdeka, meninggikan orang miskin atas
orang kaya, dan mengedepankan yang kecil atas yang besar.”
Dan
saat itu saya pun takjub dengan kisahnya. Belum selesai takjub saya, beliau pun
menambahkan sebuah informasi lagi tentang amalan rahasianya. Yang beliau
yakini, ini adalah kunci suksesnya kembali. Yaitu, selama 2 tahun belakangan,
beliau tidak ninggalin Tahajud.
Penasaran
alasannya, saya pun bertanya kenapa tahajud yang dipilihnya. Beginilah
jawabannya:
“Saya
ini kan pedagang mas Andre, kalau sholat dhuha nggak sempet. Buka dari ba’da
shubuh sampai dzuhur. Maka saya pilih tahajud sekalian bangun nyiapin buat
jualan. Lagi pula, tahajud itu lebih hebat dari malam Lailatul Qadar. Kalau
Lailatul Qadar, Allah perintahkan malaikat untuk turun. Tapi kalau sepertiga
malam, Allah sendiri yang turun ke langit dunia menemui hambaNya. Jadi saya
berpikir, Tahajud ini lebih hebat dari malam Lailatul Qadar“.
Subhanallah,
belum habis takjub saya dengan kisah sedekah dan bangkitnya. Kini lagi, saya
dibuat takjub dengan ilmu yang Allah antarkan kepada saya. Pantaslah Allah
ingin saya berangkat. Karena sejatinya, hari itu, bukan saya yang ngajar, tapi
saya lah yang belajar.
Kita
ini sering menunggu malam Lailatul Qadar yang belum tentu pasti di dapati, tapi
kita lupa untuk mendawamkan apa yang jelas dan pasti. Mari tahajud, dan
jadikanlah sebagai nafasmu. Maka dunia pastilah melayani segala kebutuhanmu.
Maka
tak salah jika saya pernah menulis, “Jika impianmu tidak mampu membuatmu bangun
malam dan mendirikan tahajud, maka impian itu tidaklah seserius yang engkau
inginkan”.
Salam, Andre Raditya
Wallahu’alam..
semoga dari kisah di atas, kita bisa mengambil pelajaran bagi kita tentang pentingnya sebuah doa. karena kita adalah mahluk alloh, dan kita butuh pada alloh agar dimudahkan segala urusan kita.
semoga dari kisah di atas, kita bisa mengambil pelajaran bagi kita tentang pentingnya sebuah doa. karena kita adalah mahluk alloh, dan kita butuh pada alloh agar dimudahkan segala urusan kita.